GERAK PARABOLA

0 komentar

Senin, 07 November 2011

Gerak ini terdiri dari dua jenis, yaitu:
1. Gerak Setengah Parabola

Benda yang dilempar mendatar dari suatu ketinggian tertentu dianggap tersusun atas dua macam gerak, yaitu :

a. Gerak pada arah sumbu X (GLB)
vx = v0
Sx = X = vx t





b. Gerak pada arah sumbu Y (GJB/GLBB)
vy = 0
                      ]® Jatuh bebas
y = 1/2 g t2


2. Gerak Parabola/Peluru
Benda yang dilempar ke atas dengan sudut tertentu, juga tersusun atas dua macam gerak dimana lintasan
dan kecepatan benda harus diuraikan pada arah X dan Y.

a. Arah sb-X (GLB)
v0x = v0 cos q (tetap)
X = v0x t = v0 cos q.t




b. Arah sb-Y (GLBB)
v0y = v0 sin q
Y = voy t - 1/2 g t2
   = v0 sin q
. t - 1/2 g t2
vy = v0 sin q
- g t

Syarat mencapai titik P (titik tertinggi): vy = 0
top = v0 sin q / g 
sehingga
top = tpq
toq = 2 top

OQ = v0x tQ = V02 sin 2q / g
h max = v oy tp - 1/2 gtp2 = V02 sin2 q / 2g
vt = Ö (vx)2 + (vy)2  
Contoh:
1. Sebuah benda dijatuhkan dari pesawat terbang yang sedang melaju horisontal 720 km/jam dari ketinggian 490 meter. Hitunglah jarak jatuhnya benda pada arah horisontal ! (g = 9.8 m/det2). Jawab:
vx = 720 km/jam = 200 m/det.
h = 1/2 gt2 ®  490 = 1/2 . 9.8 . t2
t = 100 = 10 detik
X = vx . t = 200.10 = 2000 meter


2. Peluru A dan peluru B ditembakkan dari senapan yang sama dengan sudut elevasi yang berbeda; peluru A dengan 30o dan peluru B dengan sudut 60o. Berapakah perbandingan tinggi maksimum yang dicapai peluru A dan peluru B?
Jawab:
Peluru A:

hA =  V02 sin2 30o / 2g = V02 1/4 /2g = V02 / 8g

Peluru B:

hB =  V02 sin2 60o / 2g = V02 3/4 /2g = 3 V02 / 8g

hA =  hB = V02/8g : 3 V02 / 8g = 1 : 3

GETARAN

0 komentar
PENGERTIAN GETARAN
-
Getaran selaras adalah gerak proyeksi sebuah titik yang bergerak melingkar beraturan, yang setiap saat diproyeksikan pada salah satu garis tengah lingkaran. Gaya yang bekerja pada gerak ini berbanding lurus dengan simpangan benda dan arahnya menuju ke titik setirnbangnya.
-
Getaran selaras sederhana adalah gerak harmonis yang grafiknya merupakan sinusoidal dengan frekuensi dan amplitudo tetap.
-
Perioda atau waktu getar (T) adalah selang waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran lengkap(detik).
-
Freknensi (f) adalah jumlah getaran yang dilakukan dalam satu detik (Hertz).

Hubungan freknensi dan perioda: f = 1/T

PERSAMAAN GETARAN HARMONIS
Simpangan (y)
Kecepatan (Vy)
Percepatan (ay)
y = A Sin q
   = A Sin w t
Vy = dy/dt
      = wA cos wt
ay = dvy/dt
     =d2y/dt2
     = -w2A sin wt
ay = -w2y
A = ampiltudo
       getaran
w = kecepatan
       anguler
w = 2 pf = 2p/T
ymaks = A
(di titik tertinggi )


Fase Getaran : F = t/T= q/360 = q/2p Tidak bersatuan
Beda Fase : DF = F1 - F2 Selisih fase antara due titik yang melakukan getaran selaras

Catatan :
0 < F < 1
Jika F = 1 3/4 dapat ditulis F = 3/4, sehingga q= 2p.3/4 = 270_
F = 2 1/3 dapat ditulis F= 1/3, sehingga q = 2p.1/3 = 120_

Gaya Getaran:
F = m.ay
F = -m.w2.y = -K.y


q = wt = 2pt/T
  = sudut fase
vy maks = wA
(dititik terendah/titik setimbang)
ay maks = w2
(pada saat membalik di titik tertinggi)
Cepat rambat gelombang transversal dalam dawai/tali : Cepat rambat gelombang dalam semua medium(umum) :
v = ÖF/m
F = gaya tegang tali = m.g
gaya beban
m = massa tali / panjang tali = m/l
v= l.f
l = panjang gelombang (m)
f =frekuensi gelombang (Hz)
Cepat rambat gelombang bunyi(longitudinal) dalam : Cepat rambat gelombang bunyi (longitudinal)dalam gas :
zat padat v = ÖE/r
zat cair v = ÖB/r

E = modulus elastis zat padat
B = modulus Bulk zat cair
p = kerapatan medium perambat
v = Ög P/r
P = tekanan gas (N/m2)

Jika perambatan bunyi dalam gas dianggap sebagai proses adiabatik maka
v= Ög RT/M
g = Cp/Cv = kons. Laplace.
r = kerapatan gas
T = suhu mutlak
M = massa satu mol gas(BM)